Minggu, 01 Desember 2019

Makalah Pengolahan Citra Digital

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Dosen Pengampu :
NAWASSYARIFT, S.Kom, M.pd



Disusun Oleh Kelompok 3 :

Sulastari              : 17.01.071.114
Ulfatus Sholiha   : 17.01.071.117
Urwah Utsmani  : 17.01.071.119

UNIVERSIYRTAS TEKNOLOGY SUMBAWA


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATKA
PRODI TEKNIK INORMATIKA
WWW.UTS.AC.ID
TAHUN 2019






A.     Rekonstruksi citra (image reconstruction)
Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis. Misalnya beberapa foto rontgen dengan sinar X digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh.

B.     Filter citra (image filtering)
Filter pada dasarnya adalah sebuah metode untuk meredamkan atau menghilangkan noise pada citra digital atau image. Jenis filter bermacam-macam dan fungsi serta efeknya juga berbeda-beda pula. Filter citra dibagi menjadi dua, yaitu filter linear dan filter non-linear. Filter spasial linear adalah filter yang bekerja dengan cara korelasi atau konvolusi. Filter spasial non-linier atau biasanya disebut juga dengan filter statistik berdasar urutan adalah filter yang respon nya didasarkan pada urutan atau rangking piksel yang ada dalam citra yang dicakup oleh area filter dengan menggantikan nilai dari piksel yang berada di tengah digantikan dengan nila hasil pengurutan atau perangkingan tersebut. Filter non-linear memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan filter linear pada ukuran jendela filter yang sama.

Macam-macam filter spasial linear antara lain :
1.    Filter Rata-rata
Penghalusan dengan filter rata-rata adalah proses filtering citra f(x,y) dengan filter rata-rata g(x,y) untuk berbagai ukuran filter, dari ukuran 3×3, 5×5, 7×7, 9×9, dan seterusnya.

2.    Filter Gaussian
Penghalusan dengan filter gaussian tekniknya sama dengan filter rata-rata, yaitu filtering citra f(x,y) dengan filter gaussian g(x,y) untuk berbagai ukuran filter, dari ukuran 3×3, 5×5, 7×7, 9×9, dan seterusnya.


Macam-macam filter spasial non-linear antara lain :

1.        Filter Median
Penghalusan dengan filter median adalah dengan menggantikan nilai tengah dari piksel yang di cakup oleh area filter dengan sebuah nilai tengah (median) setelah diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbesar.

2.      Filter Maksimum
Penghalusan dengan filter median adalah menggantikan piksel dengan nilai tertinggi dari suatu deret yang terbentuk dari matriks yang sesuai dengan ukuran dari jendela filter.

3.      Filter Minimum
Penghalusan dengan filter median adalah menggantikan piksel dengan nilai terendah dari suatu deret yang terbentuk dari matriks yang sesuai dengan ukuran dari jendela filter.

C.     Konvolusi citra (image convolution)
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk.
Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c. Setelah mengetahui definisi dari konvolusi, Beberapa hal umum yang berhubungan dengan konvulasi :
1.        Konvolusi diskrit banyak digunakan dalam pengolahan citra untuk image smoothing, edge detection dan efek-efeklainnya
2.        Konvolusi dilakukan berdasarkan jumlah bobot dari piksel-piksel tetangga
3.        Bobot ditentukan berdasarkan ukuran window berupa matriks
4.        Window atau disebut juga sliding window bergerak sepanjang piksel yang ada pada citra berukuran kecil yang biasa disebut convolution mask atau convolution kernel
5.        Orde matriks biasanya ganjilsehingga hasil konvolusi tepat berada ditengah-tengah
6.        Semakin besar ukuran window,beban komputasi akan semakin meningkat
Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkaran dari sebuah sudut fungsi F yang digeser atas fungsi g sehingga menghasilkan fungsi h. Konvolusi dilambangkan dengan arsterik (*). Sehingga, F*g=h berarti fungsi F dikonvolusikan dengan fungsi g menghasilkan fungsi h. konvolusi dua buah fungsi F(x) dan g(x) di definiskan sebagai berikut : 
integral dari -tak hingga sampai tak terhingga. Untuk fungsi diskrit, konvolusi di definisikan sebagai :

g(x) disebut dengan kernel konvolusi (filter). Kernel g(x) merupakan jendela yang dioperasikan secara bergeser pada sinyal masukan F(x). Hasil konvolusi dinyatakan dengan keluaran h(x). Ilustrasi Konvolusi : F(i,j)


à F(i,j) = AP1+BP2+CP3+DP4+EP5+FP6+GP7+HP8+IP9

Contoh, misal citra F(x,y) yang berukuran 5x5 sebuah kernel dengan 3x3 matriks sebagai berikut :
Tahapan menghitung hasil konvolusi :
  1. Menempatkan kernel pada sudut kiri atas, kemudian hitung nilai pixel pada posisi (0,0) dan kernel hasil = (3)
  2. Geser kernel satu pixel ke kanan, kemudian hitung nilai pixel pada posisi (0,0) dan kernel hasil = (0)
  3. Selanjutnya dengan cara yang sama geser ke kanan dan seterusnya
  4. Geser kernel satu pixel ke bawah, lakukan perhitungan seperti di atas
  5. Nilai pixel citra tepi tidak berubah
  6. Sehingga di dapatkan hasil sebagai berikut


Makalah Pengolahan Citra Digital

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “ PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ” Dosen Pengampu : NAWASSYARIFT, S.Kom, M.pd Disusun ...